Sabtu, 06 April 2013

JAPA SEBAGAI SARANA MOKSA DI JAMAN KALI


Beberapa minggu ini …saya sebagai saya..selalu tertakdirkan untuk mencari apatah suatu arti IA…
sang Laksana Jiwa Yang saya yakini sebagai pengkarya alam semesta..
misalkan saja sebagai jalan jnana yang dikatakan sebagai jalan yang terjal dan penuh liku untuk memahami bagaimana NYA ada…
sampai pada waktu bahwa tersingkirkan diri bahwa sedalam-dalamnya IA dan bisa terjebak pada konsepsi “mayavadi”…
untuk linknya dijelaskan disini..
http://krsna.tribe.net/thread/786e13cd-919e-4dbd-ab61-98dc4518124a
mayavadi adalah menganggap Tuhan bukan sebagai pribadi dan memilki sifat meneorikan Tuhan berdasarkan indra sendiri dan pengalaman sendiri..berbahaya karena tersesat akan pribadi yang salah itu..
dalam bhagawadgita dijelaskan pula…Jika kau menuju leluhur kau akan menuju leluhur…
jika kau memuja dewa kau akan menuju dewa…
jika kau menuju Aku kau akan menuju Aku..

dalam hal ini Shri Krisna bersabda kepada Arjuna…
jadi dipastikan bahwa segala suatunya jika menuju Tuhan dan pemujaan kepada Tuhan diciptakan, maka Ia tak sampailah kepada suatu kebingungan dari spiritual itu sendiri…
seperti yang dikatakan juga..bahwa dalam jaman yang berbeda terdiri juga dari sifat-sifat serta kondisi yang berbeda pula…
seperti yang tercantum dalam…
Srimad Bhagawantam, XII 3:51-52
Kaler dosa nidhe rajanam,
asty hy eko mahan gunah,
kiirtanad ewa Khrsnasya mukta
bandhah param wrajet”
Krte yad dhyayayo Wisnum
Tretayam yajato makhaih
Dwapare pariciaryayam
Kalau tad kiirtanat”
Artinya..
Hai sang Raja walaupun Kaliyuga penuh dosa,
namun memiliki sifat baik
yaitu dengan kirtana (bernyanyi) saja
orang dapat mencapai moksa..
Disebutkan pula jaman satyam (kertayuga) diperoleh pada samadhi buat Wisnu…
Jaman Traitayuga adalah dengan yajna..
Jaman Dwaparayuga adalah dengan pelayanan kepada kaki padma…
Jaman Kaliyuga adalah dengan kirtanam (bhajan,  bernyanyi)…
Jaman Kaliyuga seperti yang diketahui memiliki makna tersendiri dari jaman-jaman yang lain..dipastikan disini bahwa banyak manusia yang terlingkupi keserakahan, kejahatan, kelaliman, dan sifat-sifat negatif lainnya…
jadi dengan segala yang negatif itu , maka dari suratan veda..dalam pencapaian moksa mungkin cukup bisa dilakukan dengan melakukan japa atau nyanyian secara berulang-ulang..
dalam lingga purana disebutkan pula..
1. berjapa di rumah maka manfaatnya sebanyak japa yang diucapkan..
2.berjapa di kandang sapi maka manfaatnya 100 kali lebih banyak..
3.berjapa di pinggir sungai maka manfaatnya 100.000 kali lebih banyak..
4. berjapa di depan arca atau gambar Tuhan atau tempat suci maka manfaatnya tiada terhingga..(Sadguru Sant Keshavadas,1991:18)..
jadi dapat digambarkan bahwa japa memiliki arti penting dalam menyadari arti Tuhan atau bersatu denganNya (Moksa) di jaman Kali ini..
Japa dapat dijelaskan disini adalah nyanyian ato suara suci yang memuja Tuhan yang Maha Kuasa sepenuh hati…mantram japa adalah dapat disebutkan sebagai mantra yang mengumandangkan nama Beliau..sebagai contoh adalah mantra berikut :
Om Nama sivaya om nama sivaya om namasivaya, Hare Rama Hare Rama Hare Khrisna Hare Khrisna Khrisna Khrisna Hare Hare, atau mantram Gayatri sebagai mantram yang paling tertinggi diantara berbagai mantram atau pujam yang ada…
saya sendiri menggunakan mantram yang kedua, dan itu bisa memberikan rasa yang tinggi terhadap Beliau dan tidak terkatakan nikmatnya…hal tersebut tergantung dari segala yang diyakini saja oleh masing-masing  individu…
dari pengalaman yang ada, maka mantram itu saya katakan sendiri merupakan penyelamat dalam menghadapi segala kesukaran yang saya alami sebelumnya..seperti ada suatu pembebasan dalam diri…

1 komentar:

  1. OM swastyasu
    Penulis, terimakasih atas sharingnya, smg sy tersadarkan.

    BalasHapus