Sabtu, 06 April 2013

KORUPSI SEBAGAI BUDAYA KEBODOHAN ( SARASMUCAYA )


babi koruptor
babi koruptor saat penyembelihan
Sebagaimana melihat dari tahun ke tahun masa ke masa, sampai pada masa yang sekarang , yang saya yakini sebagai masa peralihan. Bahwa kebodohan manusia yang membudaya yang terangkum pada ketidak mampuan moralitas mereka dalam menghadapi kecaman,ancaman. bahkan diperbudak oleh kedunguan mereka terhadap “maya” atau belenggu dunia. Adalah sesuatu yang sangat tidak disadari dan dipahami oleh mereka sendiri sebagai mahluk yang rendah dan mengambingi diri mereka sebagai manusia yang berakal tumpul dan moralitas impoten.
Jika dihadapkan pada suatu paham tersendiri akan bagaimana alam itu terdiri dan menjadi bagian ekosentris dan antroposentris, yang sebenarnya tidak berhubungan dengan mereka. Namun berhubungan pada tingkat moralitas dan etika mereka pada kehidupan yang dekat dengan kematian psikis, sehingga menuju suatu kemerosotan mental yang pada akhrinya membuat mereka tidak bisa menggerakkan sendiri akal sampai pada kebersusahan mereka di dunia atau pun saat nanti dimana mereka tidak lagi dihargai sebagai manusia yang mereka rasa pintar untuk menuju suatu kecerdasan yang semu dan bagi diri mereka dan keluarga mereka sendiri untuk menapaki keberhayatan yang memang signifikan dengan peningkatan harta yang sesungguhnya tidak bergunanya pemahaman serta kepedulian dan semunya kebenaran dan sujud mereka terdahulunya.
Seperti orang punggung (bodoh) pada sarasmuscya 399
Tunggal keta paramarthaning satru ngaranya, nghing sing pungung juga tan hana ta pwa madana kasaktining punggung, apan iling liniput denika, niyata juga gumawenang asubha karma.
artinya adalah hanya satu2nyalah sesungunghnya yang bernama musuh,adalah kebodohan, tidak ada yang menyamanpenaruh kebodohan itu, sebab dengan dicengkram kebodohan itu niscaya akan melakukan perbuatan buruk.
Jadi seperti yang telah saya jelaskan pada inti sarasamuscya terdahulu bahwa sad ripu sebagai musuh adalah awal dari kritikan terhadap moralitas itu. dengan bodoh maka ia lupa dan hanya ingat pada kelobhaan, serta pada kama…Maka korup itu terjadi pada mreka yang tidak mampu lagi mendapatkan artha secara benar, hanya tidak benar saja yang mereka tahu secara cepat,sehingga walaupun pada dasarnya kesempatan itu selalu ada di dunia,maka mereka dengan ketidak “satya” an akan dharma, menunjukkan mereka pada gelombang kehancuran bagi diri mereka sendiri baik yang percaya,atau tidak percaya atau setengah percaya. atau setengah dari setengah menjadi seperempat percaya dan terbalik pada keyakinan serta intelektual dan EQ SQ mereka yang melemah sehingga rasa diri yang mereka percaya akan hangus dan lepas hlang yang melemahkan mentalitas mereka seperti pada yang saya ajukan di alinea pertama atau paragraf sebelum kedua secara acak.
Yang paling jelas bahwa koruptor atau tukang maling ayam dalam bentuk yang lain, pada dasarny tidak bisa disamakan. Karena ayam akan bernilai ekonomis lebih rendah dari pada korup itu sendiri sebagai makna yang ambigu jika dibalik menjadi bahwa korup malah pantas dibebaskan dari dunia dan langsung bisa diberikan sedikit siksa fisik atau pula langsung menuju penghilangan anggota badan tubuh, bahkan penggantungan sesuai denan falsafah revolusi dari karl marx serta kegilaan freud pada mereka, diteriakkan moralitas(Tuhan) yang mati dari Nietzche.
Seperti pada sarasamuscya 149
yapwan mangke kraman ikang wwang, angalap masning mamas makapanghada kasaktinya, kwehning hambanya, tatan mas nika juga inalap nika, apa pwa dharma, artha kama nika milu kalap denika
ArtinytaJika ada orang yang merampas kekayaan orang lain (korup,maling,rampok,jambret) dengan berpegang pada kekuatannya dan banyak pengikutnya, malahan bukan harga kekayaan hasil curian yan terampas darinya, tetapi juga dharma, artha, kamanya ikut terampas.
Secara tegas bahwa mereka yang melakukan perampasan, maling, korupsi bahwa ia akan kehilangan dharmanyta arthanya kamanya. Maksudnya bahwa bisa saja mereka seperti maling dan perampasan yang tertangkap dihakimi massa, atau mungkin seperti di atas kama lenyap (dipenjara),artha lenyap (didenda), dharma lenyap bahwa mereka mungkin tidak dhargai.
Namun bahwa dalam Sarasamuscaya 136 menegaskan bahwa:
Apan Ikang wwang kahat ri huripnya, apa nimittanikan panghilangken prana ning ika tantan harimbawa kta ya ikang, sanukhana ryawakya, ya ta angenanennya, ring len.
Artinyta bahwa bila orang itu sayang akan hidupntya, apa sebabnya ia itu ingin memusnahkan hidup mahluk lain; hal itu sekali-kali tidak memakai ukuran diri sendiri, segala sesuatu yang akan dapat menyenangkan kepada dirinya, meskipun itu seharusnya dicita-citakan terhadap mahluk lain.
Lalu selanjutnya Sarasamuscaya 139..
Sangskepanya, bhutahita ikang ulaha, apan ikang wwang lumaku, alungguh, atanghi, maturu kuneng, ndatan pakaphalang bhutahita, tan hana pahinin prawrttya lawan ulahin pasu.
artinya adalah singkatnya kesejahteraan mahluk hendaknya diusahakan, sebab orang yan sedang berjalan, duduk bangun dan tidur sekalipun,jika tidak dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat ,tiada bedanya perbuatannya dengan gerak laku hewan.

Yapss Inti terakhir adalah manusia adalah yang memiliki akal budi (idep), sabda (suara),dan Bayu(tenaga hiduo). Maka hewan adalah sama dengan mereka yang tidak mensejahterakan mahluk lain walaupun mereka sebenarnya mampu, bahkan mereka merampas kesejahteraan yang lainnya, apa yang kita sebut bagi mereka jika yang tidak memberi kesejahteraan karena ia mampu saja dikatakan hewan, Lalu mereka apa??Setan kah…

1 komentar:

  1. TENZIUM CO 2 SIDE PURE & TINY SOCCERING - The
    TENZIUM CO 2 SIDE PURE & TINY 2017 ford focus titanium SOCCERING. TENZIUM CO 2 SIDE PURE & titanium mokume gane TINY SOCCERING. TENZIUM CO 2 SIDE PURE & TINY SOCCERING. TENZIUM CO 2 SIDE PURE & TINY SOCCERING. TENZIUM CO 2 SIDE PURE gaggia titanium & TINY SOCCERING. TENZIUM CO 2 SIDE PURE nano titanium by babyliss pro & titanium septum jewelry TINY SOCCERING.

    BalasHapus