Rabu, 03 April 2013

MANTRA PRAJNA PARAMITA / SUTRA HATI

dewi kwan im



ARYAVALOKITESVARO BODHISATTVO GAMBHIRAYAM PRAJNA-PARAMITAYAM CARYAM CARAMANO
VYAVALOKAYATI SMA: PANCA SKANDHAS TAMS CA SVABHAVA SUNYAN PASYATI SMA'
IHA SARIPUTRA!
RUPAM SUNYATA,SUNYATAIVA RUPAM.
RUPAM NA PRTHAK SUNYATA, SUNYATAYA NA PRTHAG RUPAM.
YAD RUPAM SA SUNYATA, YA SUNYATA TAD RUPAM.
EVAM EVA VEDANA - SAMJNA - SAMSKARA - VIJNANANI.
IHA SARIPUTRA!
SARVA-DHARMAH SUNYATA-LAKSANA, ANUTPANNA-ANIRUDDHA AMALAVIMALANONA NA PARIPURNAH.
TASMAC CHARIPUTRA!
SUNYATAYAM NA RUPAM NA VEDANA NA SAMJNA NA SAMSKARA NA VIJNANAM.
NA CAKSUH - SROTRA - GHRANA -JIHVA - KAYA - MANAMSI.
NA RUPA - SABDA - GANDHA - RASA - SPARASTAVYA - DHARMAH.
NA VIDYA NAVIDYA NA VIDYA - KASAYO NAVIDYA - KSAYO YAVAN NA JARA - MARANAM NA JARA - MARANA - KSAYO NA DUHKHA - SAMUDAYA - NIRODHA - MARGA, NA JNANAM NA PRAPTIH ( NA BHISAMA).
TASMAD APRAPTITVAD BODHISATTVANAM PRAJNAPARAMITAM ASRITYA
VIHARATY ACITTAVARANAH, CITTAVARANA - NASTITVAD ATRASTO VIPARYASATIKRANTO NISTHA - NIRVANAH.
TRYADHVA - VYAVASTHITAH SARVA - BUDDHAH PRAJNA - PARAMITAM ASRITYA - NUTTARAM SAMYAKSAMBODHIM ABHISAMBUDDHAH.
TASMAJ JNATAVYAM PRAJNA PARAMITA MAHA MAN TRO MAHA VIDYA MANTRO'NUTTARA MANTRO'SAMA SAMA MANTRAH!
SARVADUHKHA PRASAMANAH, SATYAM AMITHYATVAT PRAJNA PARAMITAYAM UKTO MANTRAH.
TADYATHA: GATE GATE PARAGATE PARA SAMGATE, BODHI SVAHA!








MAKNA SUTRA HATI



Terjemahannya:
Sang Bodhisattva Avalokitesvara sedang bersamadhi, merenungkan Prajnaparamita yang dalam dan luhur. Beliau memandang dari atas ke bawah; tertampaklah, bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) itu sebenarnya kosong.
Duhai Sariputra, rupa (bentuk jasmani) adalah kekosongan (sunyata) dan sunyata itu rupa; sunyata tidak berbeda dari rupa, rupa juga tidak berbeda dari sunyata; rupa apapun juga, itulah sunyata; sunyata apapun juga, itulah rupa. Ini pun berlaku bagi vedana (perasaan), samjna (pencerapan), samskara (bentuk-bentuk mental), dan Vijnana (kesadaran).
Disinilah, duhai Sariputra, segala sesuatu (dharma) bercorak sunyata; mereka tak muncul, juga tak berakhir; tidak kotor. juga tidak murni bersih, tidak kurang, tidak lengkap/bertambah.
Maka itu, duhai Sariputra, dimana terdapat sunyata, di situ tiada rupa, tiada vedana, tiada samjna, tiada samskara, tiada vijnana; tiada mata, telinga, hidung, lidah, badan, dan bathin; tiada bentuk-bentuk suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa, sentuhan-sentuhan, bentuk-bentuk pikiran; tiada unsur (dhatu) penglihatan dan selanjutnya, hingga kita tiba pada tiada unsur kesadaran (vijnana-dhatu); tiada kegelapan bathin (avidya), tiada akhir kegelapan bathin dan seterusnya, hingga kita sampai pada tiada hari tua dan kematian, tiada akhir hari tua dan kematian; tiada derita (dukha), tiada asal mula derita (dukkha-samudaya), tiada akhir derita (dukha-nirodha), tiada jalan (marga), tiada pengetahuan (jhana), tiada pencapaian dna tiada bukan pencapaian.
Maka, duhai Sariputra, berkat kebebasan dari keuntungan pribadi apapun juga, seorang Bodhisattva yakin akan prajnaparamita (kesempurnaan kebijaksanaan luhur). Ia bebas dari segala rintangan. karena bebas dari segala rintangan, Ia bebas dari perasaan takut dan dengan mengatasi sumber-sumber kegelisahan akhirnya Ia mencapai Nirvana.
Para Buddha dari tiga jaman (lampau, mendatang, dan sekarang) mencapai Anuttara Samyak-Sambodhi karena mereka telah yakin akan Prajnaparamita. Maka itu orang harus mengetahui bahwa Prajnaparamita adalah Maha Mantra, Mantra yang Maha Gemilang, Mantra yang Maha Agung, Mantra yang tak ada bandinagnnya! Dan dapat melenyapkan segala macam penderitaan. Sungguh demikian, tiada kekliruan sedikitpun. Oleh karena itu Beliau senang menerangkan Mantra Prajnaparamita serta berkata :
"Gate gate paragate para-samgate Bodhi svaha!"
( Lewat, lewat, lewat ke Pantai Seberang, tiba di Pantai Seberang, Kesadaran Agung, semoga demikian!)

Keterangan:
Prajnaparamita Hrdaya Sutra ( Sutra Hati ) dalam bahasa Tionghoa disebut Poandjiak Pooloobit Too Sim Keng. Naskah dalam bahasa Sansekerta diatas ditemukan di Gua Batu Dun Huang, Tiongkok. Bersama dengan Vajracchedika Sutra ( Sutra Intan ), Prajanparamita Hrdaya Sutra merupakan kitab-kitab yang dianggap keramat oleh umat Buddha Aliran Utara. Kedua Sutra ini berdasarkan Ajaran Sunyata, ialah kelanjuatn doktrin Anicca-Anatta dari Aliran Selatan. Isinya memang "berat" tetapi sangat berfaedah bagi para pencari kesunyataan. Karena sangat dalam dan halus, maka untuk mengertinya diperlukan pembacaan yang teliti dan cermat.
Makna dari Prajnaparamita Mantra adalah:
Lewat, lewat = lepaskanlah, jangan melekat pada apapun juga. Dengan demikian dicapai Pantai Seberang (NIrvana) mencapai Bodhi (kesadaran Agung) berarti mencapai pembebasan
( Sumber : Buku Avalokitesvara-Puja ; 1986 )








Tidak ada komentar:

Posting Komentar