Jumat, 05 April 2013

MENGUAK MISTERI KEKUATAN KERIS

Keris merupakan senjata yang diciptakan oleh nenek moyang (terutama Suku Jawa) yang pada dasarnya terbuat dari paduan logam.
Sebagian besar orang dahulu hingga sekarang masih memiliki persepsi yang sama terhadap benda mistis ini yaitu memiliki kekuatan dan keampuhan yang sangat luar biasa.
Tidak hanya bagi kaum awam namun para intelektual juga sangat simpati terhadap kecanggihan teknologi senjata tajam yang satu ini.
Kekuatan sebuah keris sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu material/bahan penyusun sebuah keris dan teknologi yang diaplikasikan dalam proses pembuatan sebuah keris.
Material keris dipilih dari beberapa bahan dengan mechanical properties yang saling memperkuat. Seperti memiliki kekerasan yang tinggi, keuletan yang tinggi, kekuatan bending tinggi, fracture toughness tinggi, kekuatan impak tinggi, tahan korosi dan abrasif.
Salah satu contoh material keris yang sangat popular yaitu meteor (benda langit yang jatuh ke permukaan bumi).
Memang sudah tidak diragukan lagi kalau benda-benda langit ini memiliki sifat-sifat yang diharapkan dalam pembuatan sebuah keris pusaka.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: benda langit yang dapat jatuh sampai ke permukaan bumi sudah dapat dipastikan memiliki kekuatan material/bahan yang sangat luar biasa karena dalam proses jatuhnya benda langit tersebut harus melawan gesekan dengan atmosfer bumi.
Gesekan tersebut mengakibatkan terbakarnya benda langit tersebut.
Sebagian besar bahan-bahan penyusun meteor seperti tembaga, besi, timbel, kuningan, nikel biasanya akan terbakar hancur dan hanya titanium yang dapat bertahan sampai di bumi.
Akan tetapi biasanya benda langit yang jatuh ke permukaan bumi akan habis terbakar terlebih dahulu sebelum sampai ke permukaan bumi.
Apabila ada benda langit yang masih berwujud benda (belum terbakar secara keseluruhan) sudah dapat dipastikan memiliki mechanical properties yang sangat luar biasa.
Disamping itu kekuatan sebuah keris juga didukung dengan aplikasi teknologi canggih masa lalu dan masa kini.
Cara pembuatan keris adalah paduan dari beberapa teknologi masa kini yaitu: buckling, composite, metallurgy.
Proses awal dari pembuatan sebuah keris adalah paduan logam yang dipanaskan pada suhu austenisasi yang selanjutnya dipipihkan dengan cara dipukul secara merata. Metode yang paling tepat untuk ini adalah metallurgy.
Setelah bahan keris dipipihkan terus dilipat menjadi dua lalu dipanasi lagi pada suhu austenisasi yang selanjutnya dipipihkan lagi dengan cara dipukul secara merata. Metode yang paling tepat untuk masa sekarang adalah buckling.
Selanjutnya lipatan-lipatan keris dapat dilanjutkan sampai dengan jumlah lipatan yang dikehendaki,
Semakin banyak menggunakan lipatan maka kekuatan keris akan semakin meningkat.
Setelah dirasa cukup lipatan yang dikehendaki maka lipatan-lipatan tersebut harus diikat (disatukan) agar tidak terlepas.
Material yang dipergunakan untuk mengikat lipatan pada keris sering disebut dengan pamor keris.
Zaman dahulu pamor dibuat dari titanium yang diperoleh dari meteor yang jatuh di bumi, akan tetapi dengan sulitnya ditemukannya bahan tersebut maka pamor sekarang dibuat dari bahan nikel.
Pamor yang bersifat sebagai pengikat antar lipatan-lipatan keris dapat dibuat dengan mengoleskan bahan pamor pada bagian luar permukaan keris.
Adapun bentuk pamor sangat beragam tergantung variasi dari empu keris.
Secara garis besar bentuk-bentuk pamor keris hanya ada dua macam yaitu Pamor Mlumah dan Pamor Miring.
Pamor Mlumah biasanya bermotif Beras Wutah, Ngulit Semangka, Satria Pinayungan, Udan Mas, Wulan-wulan dan sebagainya, sedangkan Pamor Miring umumnya bermotif  Adeg, Batu Lapak, Sodo Saeler, Tumpuk dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar